Kebiasaan menghisap jempol hampir dijumpai pada 80% bayi. Biasanya kejadian ini terjadi sampai usia 18 bulan tetapi kadang-kadang masih dijumpai pada anak usia pra-sekolah bahkan sampai usia 6 tahun ke atas.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa menghisap jempol karena kebiasaan dari kecil. Pendapat lain mengatakan bahwa menghisap jempol adalah ekspresi seksual pada masa bayi yang menggambarkan gangguan emosional pada umur bayi. Sebagian besar menganggap menghisap jempol berarti memuaskan diri sendiri yang dapat menghilangkan stres dan menenangkannya.
Dampak yang dapat ditimbulkan adalah masalah gigi, menyebabkan matoklusi gigi susu dan permanen, masalah pada tulang-tulang di sekitar mulut, jari abnormal, terbentuk hiperekstensi jari, jamur kuku, iritasi, ekstema, menurunkan kepercayaan diri anak, keracunan tidak disengaja, serta risiko infeksi saluran cerna meningkat.
Apakah Kebiasaan Ini Pertu Di intervensi?
Sebelum usia 4 tahun kebiasaan ini adalah normal, tidak berhubungan dengan gangguan fungsi susu dan berkembangan anak. Secara umum tidak ada yang perlu dilakukan sampai anak berumur 4 tahun karena sebagian besar akan menghilang setelah usia 4 tahun dan belum ada komplikasi yang timbul sebelum umur ini. Intervensi yang dapat dilakukan orang tua yaitu:
Sebelum usia 4 tahun kebiasaan ini adalah normal, tidak berhubungan dengan gangguan fungsi susu dan berkembangan anak. Secara umum tidak ada yang perlu dilakukan sampai anak berumur 4 tahun karena sebagian besar akan menghilang setelah usia 4 tahun dan belum ada komplikasi yang timbul sebelum umur ini. Intervensi yang dapat dilakukan orang tua yaitu:
Mengetahui Penyebab.
Sebelum pengobatan dimulai kebiasaan anak sehari-hari harus diketahui termasuk cara anak beradaptasi terhadap lingkungan sekitar. Bila faktor pencetus emosional dan psikologis ditemukan maka terapi anak dimulai.
Menguatkan Anak.
Terapi harus dimulai dengan keikutsertaan anak, kerjasama, dan yang paling penting ketertarikan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Orangtua diingatkan untuk tidak memberikan hukuman pada anak karena anak akan makin menolak untuk menghentikan kebiasaan ini. Bila kebiasaan ini menetap setelah anak berumur 4 tahun maka mulai dilakukan intervensi dengan modifikasi perilaku dan beberapa cara pendekatan positif yaitu:
- Mengingatkan anak: Catatan atau kalender yang menyatakan keberhasilan anak tidak menghisap jempol
- Hadiah: Stiker, buku cerita, perilaku khusus, atau waktu berlibur dengan orang tua bila anak bebas menghisap satu hari
- Menghargai: Menghargai anak-anak bila tidak menghisap jempol
- Memberikan Zat Pahit: Diberikan pada jempol pada waktu pagi, malam dan waktu anak mulai menghisap jempol.